Universitas Gunadarma

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Archive for Mei 2014

RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEINDAHAN

DWI NYOMAN AL FARISKI.
KELAS :1IB04
NPM     :12413685
RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA DAN KEINDAHAN


Ø Latar Belakang

Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.




A.      KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia , rumah , tatanan , perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Di mana pun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

a.    APAKAH KEINDAHAN ITU?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Prancis “beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dan kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian ini kadang-kadang dicampuradukkan saja. Di samping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian. yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dan bangsa Yunani dulu
yang di dalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symrnetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
-       keindahan seni
-        keindahan alam
-        keindahan moral
-        keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dan seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan. yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna.
b.    NILAI ESTETIK
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagal salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
c.     KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
d.   APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan Itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.




e.     KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata:
A thing of beauty is a joy forever
its loveliness increases; it will never pass into nothingness.

f.   HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
PENUTUP

Kesimpulan :

Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.




DAFTAR PUSTAKA


RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEINDAHAN

DWI NYOMAN AL FARISKI.
KELAS :1IB04
NPM     :12413685
RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA DAN KEINDAHAN


Ø Latar Belakang

Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.




A.      KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia , rumah , tatanan , perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Di mana pun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

a.    APAKAH KEINDAHAN ITU?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Prancis “beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dan kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian ini kadang-kadang dicampuradukkan saja. Di samping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian. yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dan bangsa Yunani dulu
yang di dalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symrnetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
-       keindahan seni
-        keindahan alam
-        keindahan moral
-        keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dan seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan. yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna.
b.    NILAI ESTETIK
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagal salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
c.     KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
d.   APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan Itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.




e.     KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata:
A thing of beauty is a joy forever
its loveliness increases; it will never pass into nothingness.

f.   HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
PENUTUP

Kesimpulan :

Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.




DAFTAR PUSTAKA


RANGKUMAN KELOMPOK 3 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN CINTA KASIH.

DWI NYOMAN AL FARISKI.
1IB04 NPM:12413685
RANGKUMAN KELOMPOK 3 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA DAN CINTA KASIH.
Manusia dan Cinta kasih

3.1     Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

3.2     Cinta Menurut Ajaran Agama

v  Cinta Menurut Agama Islam
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
  1. Cinta Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu  dan membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir tidak bisa berfikir yang lain.
  2. Cinta Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
  3. Cinta Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
  4. Cinta Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
  5. Cinta Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
  6. Cinta Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
  7. Cinta Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
  8. Cinta Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski itu sulit.


Makna Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.

Kekuatan Dari Kasih dan Sayang
Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga
Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada kedua orang tuanya.

3.4       Pengertian Kemesraan
 “Kemesraan berasal dari kata dasar ‘mesra’, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupaun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.”
3.6     BELAS KASIH
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”

3.7    Pengertian Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
DAFTAR PUSTAKA







Amal yang Dilakukan dengan Ikhlas yang Mampu Membawa Manusia ke Dalam Surga

Written By Phen Efendi on 15/11/13 | 17.25
islamic motivation, Al-Ghazali, Imam Ghazali, Islam, Religion and Spirituality, Ihya 'Ulumuddin

Apakah hubungan antara seekor lalat dengan surga indah yang memiliki sungai-sungai yang mengalir? Tentu kita tidak dapat melihat hubungan apa pun antara seekor lalat dengan surga yang penuh dengan kenikmatan. Tetapi tidak demikian dengan apa yang dialami seorang ulama dan imam besar yaitu Imam Ghazali yang mendalam renungannya.

Pada suatu malam, Imam Ghazali sedang sibuk menulis kitab. Tiba-tiba seekor lalat hinggap di dekatnya. Imam Ghazali mengamati lalat itu dan kelihatan sedang kehausan. Memang betul anggapan Imam Ghazali karena lalat itu kemudian masuk ke dalam bekas tinta atau wadah pena beliau dan meminum tinta itu. Imam Ghazali pun berhenti menulis dan menyaksikan peristiwa itu. Beliau membiarkan lalat itu menghisap tintanya. Sesudah si lalat puas minum, Imam Ghazali membantunya keluar dari bekas tinta itu. Terbanglah lalat itu pergi meneruskan perjalananya entah ke mana.

Mungkin tidak ada yang luar biasa dalam peristiwa itu. Apakah artinya menolong seekor lalat yang kotor dan hina? Memang begitulah pandangan manusia secara umum, tetapi bagaimana pula pandangan Allah?

Tidak lama selepas kejadian itu, Imam Ghazali bermimpi bertemu dan berhadapan-hadapan dengan Allah. Dalam mimpi itu, Allah bertanya kepada Imam Ghazali, "Wahai Ghazali, tahukah engkau apa yang menyebabkan Aku memasukkan engkau ke dalam surga?"

Imam Ghazali termangu dan berpikir. Beliau menyangka semua ibadah yang dilakukannya selama ini seperti solat, puasa, zikir dan seterusnya menyebabkan dia masuk surga. Imam Ghazali menjawab, "Mungkin karena ibadah solatku, ya Allah."

"Bukan!" tegas Allah.

Imam Ghazali berkata lagi, "Mungkin karena ibadah zakatku, ya Allah."

"Bukan!" tegas Allah lagi.

Seterusnya, Imam Ghazali berkata, "Mungkin karena ibadah puasaku, ya Allah."

Allah tetap berkata,"Bukan!"

Imam Ghazali mencoba lagi, "Mungkin karena ibadah hajiku, ya Allah."

Allah masih berkata "Bukan!"

Semua jawapan Imam Ghazali ternyata bukan jawaban yang Allah inginkan, karena Allah terus berkata, "Bukan!"

Akhirnya, Imam Ghazali berkata, "Hanya Engkau yang Maha Mengetahui."

Allah menjelaskan, "Wahai Ghazali, masihkah engkau ingat sewaktu engkau sedang menulis kitab pada malam hari. Ada seekor lalat masuk ke dalam bekas tintamu. Engkau merasa kasihan kepadanya dan engkau membiarkan lalat itu minum sepuas-puasnya. Setelah selesai ia minum, engkau membantunya keluar dari bekas tinta itu. Lalat itu kemudian terbang dengan gembira selepas dahaganya hilang. Itulah yang menyebabkan Aku memasukkanmu ke dalam surga, yaitu keikhlasanmu membantu makhlukKu walaupun ia hanya seekor lalat."

Begitulah fadilah amal yang dilakukan dengan ikhlas yang mampu membawa manusia ke dalam surga. Sebaliknya, amalan yang besar tetapi tidak ikhlas bagaikan fatamorgana yang tiada nilainya.

Dalam kitabnya, Ihya 'Ulumuddin, Imam Ghazali menekankan perihal pentingnya ilmu, amal dan ikhlas. Beliau berkata, "Orang yang tidak berilmu mendapat siksaan, orang yang berilmu tanpa amalan juga menerima siksaan, orang yang beramal tanpa keikhlasan turut disiksa. "Oleh sebab itu penting bagi kaum muslimin mengamalkan ilmu, amal dan ikhlas. Itu adalah tiga perkara yang tidak dapat kita pisahkan.

Ikhlas mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilaksanakan. Ini karena maksud ikhlas adalah melakukan segala sesuatu semata-mata demi Allah.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda,"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah.
(HR Abu Daud dan An-Nasa'i)

Ikhlas, Lillahi taala, hanya untuk ALLAH.

Ikhlas ialah menqasadkan kata-kata, amal usaha, jihad dan pengorbanan kita itu kerana Allah dan menharapkan keredhaannya tanpa mengharap faedah, nama, gelaran, pangkat, sanjungan, kedudukan duniawi.

Ikhlas ialah apabila seseorang itu melaksanakan tuntutan agama dan menjauhi larangan agama semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah dan takut kepada kemurkaan-Nya.

Ikhlas adalah niat semata-mata kerana Allah, karena menjunjung perintahNya, karena mengharap ridhaNya, karena mengikuti arahanNya, karena mentaatiNya dan karena patuh padaNya. KarenaNya yang satu. Tujuannya hanya satu dan didorong oleh yang satu yaitu Allah. Mengabdikan diri karena Allah dan tidak dicampur atau bercampur selain Allah. Itulah ikhlas, dorongannya hanya satu.

Ikhlas sukar untuk dinilai. Ini adalah karena ikhlas adalah niat atau perasaan atau tujuan di dalam hati. Niat di hati adalah rahasia Allah yang tidak diketahui oleh siapa pun. Tetapi ALLAH maha mengetahui niat, hasrat dan tujuan sebenarnya kita.

Tetapi walaupun ia rahasia, namun ulama dapat mengenal anda-tanda atau panduan untuk kita mengukur hati kita dan berusaha agar benar-benar ikhlas.

Caranya ialah apabila orang memuji atau keji pada kita, kita merasa sama saja. Pujian tidak membanggakan dan kekejian tidak mengecewakan kita. Itulah sebagian tanda ikhlas.
Bagi orang yang beramal dan melakukan kebaikan, tidak mengharapkan pujian dan tidak berkesan segala kekejian itulah ikhlas.
Bagi orang yang ikhlas, mereka tidak mengharapkan sesuatu melainkan keredhaan Allah.

Pernah suatu ketika di dalam peperangan,
Saidina Ali r.a diludahi mukanya oleh seorang musuh, terus dilepaskan peluang untuk membunuh musuh tersebut. Bila ditanya kenapa dia melepaskan musuh tersebut sedangkan musuh itu telah meludahi mukanya.

Maka dijawab oleh Saidina Ali,

“Aku takut kalau-kalau pukulanku sesudah ludahnya itu adalah karena aku marah dan bukan karena Allah.”

Demikian contoh orang yang ikhlas yang sanggup menepikan kepentingan diri dalam usaha mencari keredhaan Allah.

Inna solaa ti wa nu suki wamah yaa ya wa mamaa ti lillahi rob bil 'a lamin

Firman Allah, "Katakanlah: Sesungguhnya solatku dan ibadatku dan hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan semesta alam. (Al-An'am: 162)

RANGKUMAN KELOMPOK 1 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DWI NYOMAN AL FARISKI.
NPM:12413685
RANGKUMAN KELOMPOK 1 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menajubkan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Manusia dalam kehidupan kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh melvilie j. herkovits dan bronislaw mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.

manusia dan kebudayaan.png




















BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.1. MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi. Dalarn ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik). mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). dan
lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia
1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:

a.       Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
       difoto, dan menempati ruang dan waktu ( hal 62)
b.       Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c.        Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
        memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
        menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal 77)
d.      Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal 79).
( Asy'arie, 1992 hal : 62-84)

2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :

a.         Biologis (Id), yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
       ketidaksadaran (unconcious).
b.    Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
       Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarn
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
       lain.
c.    Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
       dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.


1.2. HAKEKAT MANUSIA

a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
    yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
Penciptanya dengan akal, perasaan,dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya :
1) Perasaan intelektual. yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis.yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis. Yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri. yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan sombong, sebaliknyaapabila ada kekuranganpada dirinya ia merasa rendah
diri (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.
1.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan
pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-rnacam definisi yang
telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan
yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian
sukar sekali untuk mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya termasuk dalam pengertian tersebut. Dalam
pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama
seni suara dan seni tari.


1.5. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang
menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan
unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis
Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan
lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan.
Beberapa orang sarjana, telah meneoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan,
misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.
Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi,
sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski
mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat
atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :

1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang
lain melalui bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat

5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirarmya
yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan
erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya dari pada binatang.

6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.

7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aestetieus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian,

1.9. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan, Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu
jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri
itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa
yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia
yang membuatnya.
Dari sisi lain. hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. maksudnya
saling terkait satu sarna lain.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.         Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2.         Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku manusia.
3.         Intemalisasi. yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.






Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia. dia akan
menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai
hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan
hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1. Penganut Kebudayaan
2. Pembawa Kebudayaan
3. Manipulator Kebudayaan
4. Pencipta Kebudayaan

Manusia yang kehilangan nilai–nilai kebudayaan akan hidup dengan kebiasaan yang jauh dari cerminan kebudayaan bangsanya. Contoh saja pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sering kali masyarakat tidak menggunakan bahasa secara baik dan benar, lalu cenderung menggunakan bahasa yang dianggap modern Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion.
Masyarakat seakan-akan diberikan pilihan antara “Kualitas” atau “selera”. Hal ini dapat menjadikan kesenian atau budaya etnis kita dipandang sebelah mata dan digusur oleh budaya barat dengan kesenian popnya bercorak kebebasan. Pada kasus ini diperlukan pembentukan karakter yang lebih ,mendalam pada tiap pribadinya. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam hal ini, misalnya mengkaji norma mengenai pergeseran budaya. Masyarakat harus berhati hati dalam meniru budaya budaya lain sehingga tidak berdampak buruk pada jati diri bangsa. Media masa adalah contributor utama dalam globalisasi, jadi media masa perlu mengkaji informasi yang sama disampaikan kepada masyarakat. Dengan begini semua orang bisa berperan aktif dalam mempertahankan budaya kita. Kita harus memperkuat dimensi budaya kita. Sehingga kita bisa mempertahankan budaya kita.











Daftar Pustaka

·         Nugroho, Widyo Acham Muchji (1996).Ilmu Budaya Dasar.Toto Bes.Universitas Gunadarma
·         http://sociologyimagination.blogspot.com/2011/06/manusia-dan-kebudayaan-analisa.html





- Copyright © Amal yang Dilakukan dengan Ikhlas yang Mampu Membawa Manusia ke Dalam Surga - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -