Archive for Mei 2014
RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEINDAHAN
DWI
NYOMAN AL FARISKI.
KELAS
:1IB04
NPM
:12413685
RANGKUMAN
KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Ø Latar
Belakang
Setiap
manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya
baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Manusia adalah makhluk ciptaan
ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena
manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan
bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal
dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam,
manusia , rumah , tatanan , perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya.
Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan
sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena
itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Di mana pun kapan pun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
a. APAKAH
KEINDAHAN ITU?
Sebenarnya sulit bagi
kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu
baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu
keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai
keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah.
Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai
bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa
Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Prancis
“beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dan kata latin “bellum”. Akar
katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis
“bellum”.
Menurut cakupannya
orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda
atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian ini
kadang-kadang dicampuradukkan saja. Di samping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian. yakni :
a) keindahan dalam
arti yang luas
b) keindahan dalam
arti estetis murni
c) keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti
luas merupakan pengertian semula dan bangsa Yunani dulu
yang di dalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang
selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan
kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran
yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symrnetria’ untuk
keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur)
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
- keindahan
seni
- keindahan
alam
- keindahan
moral
- keindahan
intelektual
Keindahan dalam arti
estetis murni menyangkut pengalaman estetis dan seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan. yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna.
b. NILAI
ESTETIK
Dalam rangka teori
umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan
dianggap sebagal salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
c. KONTEMPLASI
DAN EKSTANSI
Keindahan dapat
dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada
selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.
d. APA
SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan Itu pada
dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu
ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
e. KEINDAHAN
MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on
Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa selesai
diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair
romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata:
A thing of beauty is a
joy forever
its loveliness
increases; it will never pass into nothingness.
f. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
PENUTUP
Kesimpulan :
Keindahan
pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala
benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri
itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua
hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang
sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan
untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada
dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh
semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti
renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.
DAFTAR PUSTAKA
RANGKUMAN KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEINDAHAN
DWI
NYOMAN AL FARISKI.
KELAS
:1IB04
NPM
:12413685
RANGKUMAN
KELOMPOK 4 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Ø Latar
Belakang
Setiap
manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya
baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Manusia adalah makhluk ciptaan
ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena
manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan
bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal
dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam,
manusia , rumah , tatanan , perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya.
Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan
sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena
itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Di mana pun kapan pun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
a. APAKAH
KEINDAHAN ITU?
Sebenarnya sulit bagi
kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu
suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu
baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu
keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai
keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah.
Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai
bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa
Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Prancis
“beau”, sedang Italia dan spanyol “bello” berasal dan kata latin “bellum”. Akar
katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis
“bellum”.
Menurut cakupannya
orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa
Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda
atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian ini
kadang-kadang dicampuradukkan saja. Di samping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian. yakni :
a) keindahan dalam
arti yang luas
b) keindahan dalam
arti estetis murni
c) keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti
luas merupakan pengertian semula dan bangsa Yunani dulu
yang di dalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang
selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan
kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran
yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symrnetria’ untuk
keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur)
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
- keindahan
seni
- keindahan
alam
- keindahan
moral
- keindahan
intelektual
Keindahan dalam arti
estetis murni menyangkut pengalaman estetis dan seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan. yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna.
b. NILAI
ESTETIK
Dalam rangka teori
umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan
dianggap sebagal salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
c. KONTEMPLASI
DAN EKSTANSI
Keindahan dapat
dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada
selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.
d. APA
SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan Itu pada
dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu
ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
e. KEINDAHAN
MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on
Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa selesai
diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair
romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata:
A thing of beauty is a
joy forever
its loveliness
increases; it will never pass into nothingness.
f. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
PENUTUP
Kesimpulan :
Keindahan
pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala
benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri
itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua
hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang
sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan
untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada
dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh
semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti
renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.
DAFTAR PUSTAKA
RANGKUMAN KELOMPOK 3 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN CINTA KASIH.
DWI
NYOMAN AL FARISKI.
1IB04 NPM:12413685
RANGKUMAN
KELOMPOK 3 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA
DAN CINTA KASIH.
Manusia dan Cinta kasih
3.1 Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
3.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
v Cinta Menurut Agama Islam
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi menjadi 8 jenis,
yaitu:
- Cinta Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu dan
membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan
tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir
tidak bisa berfikir yang lain.
- Cinta Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang,
pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih
memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya
yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
- Cinta Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan
sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya.
Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika sedang
jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
- Cinta Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan
sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang gila,
lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
- Cinta Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma
kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan
melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak jadi
membangunkan anaknya untuk Sholat.
- Cinta Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong
perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
- Cinta Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan
kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
- Cinta Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran
akan hal-hal positif meski itu sulit.
Makna Kasih Sayang
Kata kasih
dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap
insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Kekuatan Dari Kasih dan Sayang
Kekuatan Dari Kasih dan Sayang
Kasih,
sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada
kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu
diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna
kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia
punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga
Agar di
dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka
masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan
bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan
anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan
keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada
kedua orang tuanya.
3.4 Pengertian Kemesraan
“Kemesraan berasal dari kata dasar ‘mesra’,
yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik
antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupaun yang sudah berumah
tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.”
3.6 BELAS KASIH
Belas kasih adalah
kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan
orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang
lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al
–Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena
belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi
sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
3.7 Pengertian Cinta
Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan
penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih
erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis
kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan
jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
DAFTAR PUSTAKA
Amal yang Dilakukan dengan Ikhlas yang Mampu Membawa Manusia ke Dalam Surga
Written By Phen Efendi on 15/11/13 | 17.25
Apakah hubungan antara seekor lalat dengan surga indah yang memiliki sungai-sungai yang mengalir? Tentu kita tidak dapat melihat hubungan apa pun antara seekor lalat dengan surga yang penuh dengan kenikmatan. Tetapi tidak demikian dengan apa yang dialami seorang ulama dan imam besar yaitu Imam Ghazali yang mendalam renungannya.
Pada suatu malam, Imam Ghazali sedang sibuk menulis kitab. Tiba-tiba seekor lalat hinggap di dekatnya. Imam Ghazali mengamati lalat itu dan kelihatan sedang kehausan. Memang betul anggapan Imam Ghazali karena lalat itu kemudian masuk ke dalam bekas tinta atau wadah pena beliau dan meminum tinta itu. Imam Ghazali pun berhenti menulis dan menyaksikan peristiwa itu. Beliau membiarkan lalat itu menghisap tintanya. Sesudah si lalat puas minum, Imam Ghazali membantunya keluar dari bekas tinta itu. Terbanglah lalat itu pergi meneruskan perjalananya entah ke mana.
Mungkin tidak ada yang luar biasa dalam peristiwa itu. Apakah artinya menolong seekor lalat yang kotor dan hina? Memang begitulah pandangan manusia secara umum, tetapi bagaimana pula pandangan Allah?
Tidak lama selepas kejadian itu, Imam Ghazali bermimpi bertemu dan berhadapan-hadapan dengan Allah. Dalam mimpi itu, Allah bertanya kepada Imam Ghazali, "Wahai Ghazali, tahukah engkau apa yang menyebabkan Aku memasukkan engkau ke dalam surga?"
Imam Ghazali termangu dan berpikir. Beliau menyangka semua ibadah yang dilakukannya selama ini seperti solat, puasa, zikir dan seterusnya menyebabkan dia masuk surga. Imam Ghazali menjawab, "Mungkin karena ibadah solatku, ya Allah."
"Bukan!" tegas Allah.
Imam Ghazali berkata lagi, "Mungkin karena ibadah zakatku, ya Allah."
"Bukan!" tegas Allah lagi.
Seterusnya, Imam Ghazali berkata, "Mungkin karena ibadah puasaku, ya Allah."
Allah tetap berkata,"Bukan!"
Imam Ghazali mencoba lagi, "Mungkin karena ibadah hajiku, ya Allah."
Allah masih berkata "Bukan!"
Semua jawapan Imam Ghazali ternyata bukan jawaban yang Allah inginkan, karena Allah terus berkata, "Bukan!"
Akhirnya, Imam Ghazali berkata, "Hanya Engkau yang Maha Mengetahui."
Allah menjelaskan, "Wahai Ghazali, masihkah engkau ingat sewaktu engkau sedang menulis kitab pada malam hari. Ada seekor lalat masuk ke dalam bekas tintamu. Engkau merasa kasihan kepadanya dan engkau membiarkan lalat itu minum sepuas-puasnya. Setelah selesai ia minum, engkau membantunya keluar dari bekas tinta itu. Lalat itu kemudian terbang dengan gembira selepas dahaganya hilang. Itulah yang menyebabkan Aku memasukkanmu ke dalam surga, yaitu keikhlasanmu membantu makhlukKu walaupun ia hanya seekor lalat."
Begitulah fadilah amal yang dilakukan dengan ikhlas yang mampu membawa manusia ke dalam surga. Sebaliknya, amalan yang besar tetapi tidak ikhlas bagaikan fatamorgana yang tiada nilainya.
Dalam kitabnya, Ihya 'Ulumuddin, Imam Ghazali menekankan perihal pentingnya ilmu, amal dan ikhlas. Beliau berkata, "Orang yang tidak berilmu mendapat siksaan, orang yang berilmu tanpa amalan juga menerima siksaan, orang yang beramal tanpa keikhlasan turut disiksa. "Oleh sebab itu penting bagi kaum muslimin mengamalkan ilmu, amal dan ikhlas. Itu adalah tiga perkara yang tidak dapat kita pisahkan.
Ikhlas mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilaksanakan. Ini karena maksud ikhlas adalah melakukan segala sesuatu semata-mata demi Allah.
Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda,"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah.
(HR Abu Daud dan An-Nasa'i)
Ikhlas, Lillahi taala, hanya untuk ALLAH.
Ikhlas ialah menqasadkan kata-kata, amal usaha, jihad dan pengorbanan kita itu kerana Allah dan menharapkan keredhaannya tanpa mengharap faedah, nama, gelaran, pangkat, sanjungan, kedudukan duniawi.
Ikhlas ialah apabila seseorang itu melaksanakan tuntutan agama dan menjauhi larangan agama semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah dan takut kepada kemurkaan-Nya.
Ikhlas adalah niat semata-mata kerana Allah, karena menjunjung perintahNya, karena mengharap ridhaNya, karena mengikuti arahanNya, karena mentaatiNya dan karena patuh padaNya. KarenaNya yang satu. Tujuannya hanya satu dan didorong oleh yang satu yaitu Allah. Mengabdikan diri karena Allah dan tidak dicampur atau bercampur selain Allah. Itulah ikhlas, dorongannya hanya satu.
Ikhlas sukar untuk dinilai. Ini adalah karena ikhlas adalah niat atau perasaan atau tujuan di dalam hati. Niat di hati adalah rahasia Allah yang tidak diketahui oleh siapa pun. Tetapi ALLAH maha mengetahui niat, hasrat dan tujuan sebenarnya kita.
Tetapi walaupun ia rahasia, namun ulama dapat mengenal anda-tanda atau panduan untuk kita mengukur hati kita dan berusaha agar benar-benar ikhlas.
Caranya ialah apabila orang memuji atau keji pada kita, kita merasa sama saja. Pujian tidak membanggakan dan kekejian tidak mengecewakan kita. Itulah sebagian tanda ikhlas.
Bagi orang yang beramal dan melakukan kebaikan, tidak mengharapkan pujian dan tidak berkesan segala kekejian itulah ikhlas.
Bagi orang yang ikhlas, mereka tidak mengharapkan sesuatu melainkan keredhaan Allah.
Pernah suatu ketika di dalam peperangan,
Saidina Ali r.a diludahi mukanya oleh seorang musuh, terus dilepaskan peluang untuk membunuh musuh tersebut. Bila ditanya kenapa dia melepaskan musuh tersebut sedangkan musuh itu telah meludahi mukanya.
Maka dijawab oleh Saidina Ali,
“Aku takut kalau-kalau pukulanku sesudah ludahnya itu adalah karena aku marah dan bukan karena Allah.”
Demikian contoh orang yang ikhlas yang sanggup menepikan kepentingan diri dalam usaha mencari keredhaan Allah.
Inna solaa ti wa nu suki wamah yaa ya wa mamaa ti lillahi rob bil 'a lamin
Firman Allah, "Katakanlah: Sesungguhnya solatku dan ibadatku dan hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan semesta alam. (Al-An'am: 162)
RANGKUMAN KELOMPOK 1 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
DWI
NYOMAN AL FARISKI.
NPM:12413685
RANGKUMAN
KELOMPOK 1 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Latar Belakang
Manusia dan kebudayaan
adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup
dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di
daerah yang di tinggalinya.
Indonesia adalah salah satu Negara
kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini
menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku
di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menajubkan karena biarpun
Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita
semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Manusia dalam kehidupan kesehariannya
tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna
kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat)
dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh melvilie j. herkovits dan
bronislaw mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular determinism berarti
segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1.1.
MANUSIA
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan
dapat dipandang dari
banyak segi. Dalarn
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna lain
dan merupakan
kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong
dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan
mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap
kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
manusia merupakan mahluk
sosial
yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). mahluk yang selalu ingin
mempunyai
kekuasaan
(politik). mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). dan
lain
sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan
tentang unsur-unsur
yang membangun manusia
1) Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a.
Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya,
dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu (
hal 62)
b.
Hayat, yaitu : mengandung
unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c.
Ruh, yaitu : bimbingan
dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan
mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal
77)
d.
Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran
tentang diri sendiri (hal 79).
(
Asy'arie, 1992 hal : 62-84)
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.
Biologis (Id), yang merupakan struktur kepribadian yang paling
primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan libido murni, atau energi psikis
yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang
secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcious).
b. Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
Id, seringkali disebut sebagai
kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarn
menghubungkan energi Id ke dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian
yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun.
Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam
diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
1.2. HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai
satu kesatuan
yang utuh.
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa,
wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia
itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
Penciptanya dengan akal, perasaan,dan kehendak yang terdapat di dalam
jiwa manusia.
Perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya :
1) Perasaan intelektual. yaitu
perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau
puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas
apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis.yaitu perasaan
yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia
melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak
indah.
3) Perasaan etis. Yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu
baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri. yaitu perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila
seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan
sombong, sebaliknyaapabila ada kekuranganpada dirinya ia merasa rendah
diri (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut
merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia
ikut
senang,
apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia
ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa
tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah -
Nya dan menjauhi larangan - Nya.
1.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Apabila
kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan
pengertian
istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-rnacam definisi yang
telah dipikirkan oleh
sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Dua
orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan
yang turun temurun
dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat
senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi
bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian
sukar sekali untuk
mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup
segala sesuatu yang seharusnya termasuk
dalam pengertian tersebut. Dalam
pengertian
sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama
seni suara dan seni
tari.
1.5. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Untuk
lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang
menyangkut
kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan
unsur disini adalah
apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna
totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
Kebudayaan
setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil
yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Misalnya dalam
kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis
Permusyawaratan
Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing,
baju, peniti dan
lain-lainnya yang
dijual di pinggir jalan.
Beberapa
orang sarjana, telah meneoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan,
misalnya Melville
J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.
Dikatakannya bahwa
hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu
alat-alat teknologi,
sistem ekonomi,
keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski
mengatakan bahwa
unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi
ekonomi, alat-alat
atau lembaga
ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn
di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa
ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran
dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang
maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga
menyembahnya dan
lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah, namun
memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem
pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan
dapat diperoleh
dari pemikiran
sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat
apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang
lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu
dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi
berikutnya.
4. Sistem mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum
terus meningkat
5. Sistem Teknologi
dan Peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirarmya
yang cerdas dan
dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan
erat,manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya dari pada binatang.
6. Bahasa.
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan
dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa
lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil
dari manusia sebagai homo aestetieus. Setelah
manusia dapat
mencukupi kebutuhan
fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Manusia bukan lagi
semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang
indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui
kesenian,
1.9. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana
itu hubungan keduanya ?
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan. dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak
bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang
dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan, Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh
manusia. setelah peraturan itu
jadi maka manusia
yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri
itu. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa
yang tercakup dalam
satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia
yang membuatnya.
Dari
sisi lain. hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. maksudnya
saling terkait satu
sarna lain.
Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun
dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat
menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif. yaitu suatu
kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian
masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk
perilaku
manusia.
3. Intemalisasi. yaitu proses dimana masyarakat disergap
kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya
sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila
manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia. dia
akan
menjadi terasing
atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja,
1991; hal : xv)
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena itu mempunyai
hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi
membedakan mana
yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap
keberadaan keduanya
harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Manusia dan
kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan
hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai
empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1. Penganut Kebudayaan
2. Pembawa Kebudayaan
3. Manipulator Kebudayaan
4. Pencipta Kebudayaan
Manusia yang kehilangan nilai–nilai kebudayaan akan
hidup dengan kebiasaan yang jauh dari cerminan kebudayaan bangsanya. Contoh
saja pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu
budaya bangsa). Sering kali masyarakat tidak menggunakan bahasa secara baik dan
benar, lalu cenderung menggunakan bahasa yang dianggap modern Kata-kata ini
disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan
dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion.
Masyarakat seakan-akan diberikan pilihan antara
“Kualitas” atau “selera”. Hal ini dapat menjadikan kesenian atau budaya etnis
kita dipandang sebelah mata dan digusur oleh budaya barat dengan kesenian
popnya bercorak kebebasan. Pada kasus ini diperlukan pembentukan karakter yang
lebih ,mendalam pada tiap pribadinya. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam
hal ini, misalnya mengkaji norma mengenai pergeseran budaya. Masyarakat harus
berhati hati dalam meniru budaya budaya lain sehingga tidak berdampak buruk
pada jati diri bangsa. Media masa adalah contributor utama dalam globalisasi,
jadi media masa perlu mengkaji informasi yang sama disampaikan kepada
masyarakat. Dengan begini semua orang bisa berperan aktif dalam mempertahankan
budaya kita. Kita harus memperkuat dimensi budaya kita. Sehingga kita bisa
mempertahankan budaya kita.
Daftar Pustaka
·
Nugroho,
Widyo Acham Muchji (1996).Ilmu Budaya Dasar.Toto Bes.Universitas Gunadarma
·
http://sociologyimagination.blogspot.com/2011/06/manusia-dan-kebudayaan-analisa.html