- Back to Home »
- Lingkungan perindustrian
Posted by : dwinyoman@blog.com
Jumat, 30 Januari 2015
(dikutip dari majalah
suara bumi, edisi 3 oleh: Arryanto Sagala)
Sektor industri merupakan salah satu sektor vital dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Industri sebagai bagian dari sektor non-migas menunjukan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi daripada PDB nasional. Pada tahun 2010, PDB non-migas adalah 6,6% sedangkan PDB nasional hanya tumbuh 6,1%. Pertumbuhan sektor non-migas ini terlihat juga dari sisi ekspor, dimana perkembangan nilai ekspor non-migas untuk periode Januari-Oktober 2010 mencapai 103.352,10 juta US$, yang menunjukkan kenaikan 32,15%, sementara itu pada periode Oktober 2010 laju nilai ekspor non-migas hanya naik sebesar 14,40%. Lebih jauh lagi, sektor industri memegang peranan yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, karena terkait langsung dengan penciptaan lapangan pekerjaan, perguliran modal dan investasi sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Sektor industri merupakan salah satu sektor vital dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Industri sebagai bagian dari sektor non-migas menunjukan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi daripada PDB nasional. Pada tahun 2010, PDB non-migas adalah 6,6% sedangkan PDB nasional hanya tumbuh 6,1%. Pertumbuhan sektor non-migas ini terlihat juga dari sisi ekspor, dimana perkembangan nilai ekspor non-migas untuk periode Januari-Oktober 2010 mencapai 103.352,10 juta US$, yang menunjukkan kenaikan 32,15%, sementara itu pada periode Oktober 2010 laju nilai ekspor non-migas hanya naik sebesar 14,40%. Lebih jauh lagi, sektor industri memegang peranan yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, karena terkait langsung dengan penciptaan lapangan pekerjaan, perguliran modal dan investasi sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Aspek Lingkungan
Tidak
dapat disangkal bahwa perkembangan sektor industri akan menimbulkan efek
negatif terutama bila dilihat dari sisi pencemaran terhadap lingkungan.
Disamping pembangunan infrastruktur, eksploitasi sumberdaya mineral, limbah
domestik serta teknologi yang tidak ramah lingkungan, sektor industri dituding
sebagai salah satu sumber utama perusak lingkungan, baik dari pencemaran udara,
air, tanah bahkan air tanah. Berbagai limbah dihasilkan dari kegiatan industri
yaitu limbah cair, padat, gas, bau, dan bising. Sebagai contoh, beberapa
pencemar udara seperti NO2 dan SO2 sebagian besar dihasilkan dari kegiatan
industri (SLHI, 2009), bahkan limbah yang berkategori limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3) juga dihasilkan dari sektor industri. Penyebab
munculnya kasus-kasus pencemaran yang ditimbulkan oleh sektor industri
bersumber pada masih kurangnya kepedulian pelaku industri untuk menjaga dan
memelihara lingkungan, tidak tersedianya fasilitas pengolahaan limbah, dan
kurangnya ketegasan institusi pengelola dalam pengawasan terhadap pencemaran.
Kepedulian pelaku industri sangat erat kaitannya dengan tingkat pemahaman
pelaku industri terhadap peran aspek lingkungan dalam keberlanjutan proses
produksinya. Biaya-biaya pengelolaan lingkungan yang seharusnya
diinternalisasikan ke dalam biaya operasionalnya seringkali masih dianggap
sebagai biaya tambahan padahal sebenarnya merupakan investasi bagi
keberlanjutan industri tersebut di masa mendatang.
Saran dan kritik:
Menurut saya, pelaku industri harus
melakukan pembangunan infrastruktur yang baik, tidak melakukan eksploitasi
sumberdaya mineral, limbah domestik yang dapat di netralkan serta teknologi
yang ramah lingkungan,dan sektor
industri yang tidak mencemarilingkungan, baik dari pencemaran udara, air, tanah
bahkan air tanah.Ini akan mewujudkan perindustrian yang ramah lingkungan.
http://suara-bumi.blogspot.com/2011/08/upaya-kementerian-perindustrian-dalam.html