- Back to Home »
- RANGKUMAN KELOMPOK 10 IBD: ILMU BUDAYA DASAR. MANUSIA DAN HARAPAN
Posted by : dwinyoman@blog.com
Rabu, 09 Juli 2014
DWI
NYOMAN AL FARISKI.
1IB04
NPM:12413685
RANGKUMAN
KELOMPOK 10 IBD: ILMU BUDAYA DASAR.
MANUSIA
DAN HARAPAN
Pengertian Harapan
Harapan
atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan
di dapat atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.
Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Sebab manusia mempunyai harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.
Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di
tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Menurut Abraham Maslow
sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c)
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)\
d)
Diakui linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian
Do’a
Doa adalah permohonan kepada Allah yang
disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang
berada di sisi-Nya
Hakikat doa adalah menunjukan ketergantungan
kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa juga merupakan
lambang kelemahan manusia , didalam doa terkandung pujian terhadap Tuhan.
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Tiga teori kebenaran :
1)
Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu
pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)
Teori Korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3)
Teori Pragmatis
Kebenanran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Ada
beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Edo
tidak percaya pada diri sendiri.
Adit tidak
percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana
juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Orang
muslim harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan
berbagai contoh kalimat diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa dasar
kepercayaan itu adalah kebenaran.
Kepercayaan dan Usaha untuk
meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan menjadi :
Kepercayaan
pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang,
dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan
kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai
atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan
kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan
kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai
pemerintah / negara.
Kepercayaan
kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan.
Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan
diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi suatu kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu
antara lain :
Meningkatkan
ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat.
Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan
sebagainya.
Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
Menekan
perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya