- Back to Home »
- EKOLOGI
Posted by : dwinyoman@blog.com
Sabtu, 25 Oktober 2014
I.Daftar isi
I.Daftar isi……………………………………………… 1
II.Video ekologi…………………………………………. 2
III.Pengertian ekologi……………………………………. 3
IV.Pengertian ekologi menurut para
ahli………………… 7
V.Telaah,Argumen,Idea tau sikap terhadap
ekologi………………………………………………….. 11
VI.Referensi atau daftar
pestaka………………………… 12
II.Video ekologi
Ekologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antara organisme
dengan lingkungan mereka. Topik yang sering dijadikan studi ekologi adalah
keanekaragaman, distribusi, jumlah, populasi organisme, serta persaingan di
antara mereka dalam ekosistem. Ekologi juga mempelajari keanekaragaman hayati
yang mengacu pada spesies, gen, dan ekosistem.
Ekologi adalah bidang studi yang meliputi biologi dan ilmu
bumi. Kata ”ekologi” digunakan pertama kali pada tahun 1866 oleh seorang
ilmuwan Jerman Ernst Haeckel yang berasal dari bahasa Yunani οἶκος yang berarti
“rumah” atau “tempat untuk hidup” dan λογία yang berarti “studi” atau “ilmu”.
Filsuf Yunani Kuno seperti Hippocrates dan Aristoteles telah meletakkan
dasar-dasar ekologi dalam studi mereka pada sejarah alam. Ekologi berubah
menjadi sebuah ilmu di akhir abad ke-19. Konsep adaptasi dan seleksi alam
menjad pilar teori ekologi modern. Inti dari ilmu ini adalah hubungan antara
abiotik dan biotik. Ekologi berusaha untuk menjelaskan:
1.
Proses kehidupan, interaksi, dan adaptasi
2.
Pergerakan material dan energi melalui komunitas hidup
3.
Suksesi pengembangan ekosistem
4.
Distribusi organisme dan keanekaragaman hayati
Ekologi diaplikasikan dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan
basah, pengelolaan sumber daya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan,
perikanan), perencanaan kota, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan
interaksi manusia. Ekologi berperan dalam penyelamatan lingkungan seperti dalam
pembuatan biomassa (makanan, bahan bakar, serat, obat-obatan), regulasi iklim,
penyaringan air, pembentukan tanah, pengendalian erosi, perlindungan banjir,
dll.
1. Ruang Lingkup Ekologi
Ruang lingkup ekologi meliputi beragam tingkat mulai dari tingkat
kecil (seperti sel) ke skala
besar (seperti biosfer). Misalnya ekosistem yang mengandung sumber daya abiotik
dan berinteraksi dengan kehidupan. Namun ekosistem bersifat dinamis, mereka
selalu berubah, terkadang cepat atau lambat bahkan ribuan tahun. Sebuah wilayah
ekosistem sangat bervariasi dari kecil sampai luas.
Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, ekologi dibagi menjadi
ilmu lingkungan dan biologi lingkungan. Dari ruang lingkupnya, kita dapat
melihat bahwa dasar dari semua pokok ilmu lingkungan adalah ekologi. Bahkan
ekologi sering disebut ilmu lingkungan, padahal ekologi cakupannya lebih sempit
dibandingkan dengan ilmu lingkungan.
2. Kompleksitas Ekologi
Pola keanekaragaman hayati secara global sangatlah kompleks.
Biokompleksitas ini berasal dari interaksi antara proses-proses ekologis yang
saling memberikan pengaruh satu sama lain. Kompleksitas dalam ekologi terdiri
dari enam jenis yaitu spasial, temporal, struktural, proses, perilaku, dan
geometris. Dari jenis-jenis ini, ekologi telah mampu mengidentifikasi fenomena
yang terjadi pada skala lingkungan.
3. Hubungan Ekologi dengan Evolusi
Ekologi dan ekologi dianggap “bersaudara” dalam disiplin ilmu
kehidupan. Seleksi alam, sejarah hidup, perkembangan, adaptasi, populasi, dan
pewarisan sifat adalah contoh dari konsep yang mirip antara teori ekologi dan
evolusi. Morfologi, perilaku, dan sifat genetik, misalnya, dapat dipetakan ke
pohon evolusi untuk mempelajari sejarah perkembangan suatu spesies dalam
katannya dengan fungsi dan peran mereka dalam lingkungan ekologi yang berbeda.
Dalam hal ini, alat-alat analisis ekologi dan evolusi saling tumpang tindih
karena sama-sama mengatur, mengklasifikasikan, dan menyelidiki kehidupan yang
sistematis seperti filogenetik atau sistem taksonomi Linnaeus.
Kedua disiplin ini sering muncul bersama-sama, seperti dalam judul
jurnal Trends in Ecology and
Evolution. Tidak ada batas tajam yang memisahkan ekologi dan evolusi.
Mereka hanya berbeda pada fokus studinya. Ekologi mempelajari faktor-faktor
abiotik dan biotik yang mempengaruhi proses evolusi. Evolusi bisa terjadi
dengan cepat yaitu pada rentang waktu ekologi yang sesingkat satu generasi.
4. Ekologi Manusia
Ekologi manusia adalah suatu disiplin yang menyelidiki ekologi
spesies manusia (dalam hal ini, kita). Ekologi dapat didefinisikan (1) dari
bioekologis sudut pandang manusia sebagai dominan ekologis dalam komunitas dan
sistem tumbuhan dan hewan, (2) dari bioekologis sudut pandang hanya sebagai
hewan lain yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh lingkungan fisiknya, dan (3)
sebagai manusia, entah bagaimana berbeda dari kehidupan binatang pada umurnya.
Banyak disiplin lain seperti sosiologi,
geografi, psikologi,
dll yang tertarik pada hubungan manusia dengan sistem alam terutama pada abad
ke-19. Ekosistem berhubungan penting untuk ekologi manusia karena mereka adalah
basis utama ekonomi global setiap komoditas.
5. Hubungan Ekologi dengan Lingkungan
Lingkungan ekosistem meliputi unsur fisik dan biotik dan keduanya
saling terkait. Seperti ekologi, lingkungan memiliki arti konseptual yang
berbeda dan tumpang tindih dengan konsep alam. Lingkungan meliputi dunia fisik,
dunia sosial, dan dunia yang dibangun manusia. Perubahan salah satu faktor
ekologi atau lingkungan secara bersamaan dapat mempengaruhi keadaan seluruh
ekosistem.
6. Sejarah Perkembangan Ekologi
Awal perkembangan ekologi sangatlah kompleks. Filsuf Yunani Kuno
seperti Hippocrates dan Aristoteles adalah yang pertama kali melakukan pengamatan
tentang sejarah alam. Konsep awal ekologi—seperti keseimbangan dan regulasi di
alam—dapat ditelusuri saat masa Herodotus.
Konsep ekologi seperti rantai makanan, pengaturan populasi, dan
produktivitas pertama kali dikembangkan pada tahun 1700. Konsep tersebut
ditemukan melalui karya-karya yang diterbitkan oleh penemu mikroskop Antoni van
Leeuwenhoek dan ahli botani Richard Bradley. Sejarawan alam—seperti Humboldt,
James Hutton, dan Jean-Baptiste Lamarck—meletakan dasar-dasar ilmu ekologi
modern. Istilah ekologi adalah istilah baru dan pertama kali diciptakan oleh
seorang biologis Jerman yang bernama Ernst Haeckel dalam bukunyaGenerelle
Morphologie der Organismen pada
tahun 1866. Haeckel adalah seorang ahli zoologi, seniman, penulis, dan profesor
anatomi komparatif.
Ekologi modern menarik perhatian ilmuwan pada menjelang akhir abad
ke-19. Pada abad ke-20, ekologi beralih dari sejarah alam yang masih bersifat
deskriptif menjadi sejarah alam ilmiah yang bersifat analisis. Ekologi menjadi
lebih populer pada tahun 70-an karena ada gerakan lingkungan hidup. Ada ikatan
sejarah dan ilmiah yang kuat antara ekologi, pengelolaan lingkungan, dan
perlindungan.
7. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lain
Ekologi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya sama halnya dengan
ilmu-ilmu lainnya. Berikut adalah beberapa hubungan ekologi dengan ilmu lain:
1.
Fisika. Karena ekologi juga mencakup unsur fisik seperti suhu,
cahaya, dll.
2.
Kimia. Karena ekologi menganalisa proses sintesis dan peristiwa
kimia yang terjadi dalam tubuh organisme.
3.
Antariksa. Ekologi mempelajari musim, perubahan dari siang ke
malam, sedimentasi, dll.
4.
Ilmu sosial. Ekologi juga membahas populasi dan komunitas dari
organisme.
Memahami Pengertian Ekologi
Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan jugaLogos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk
hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang
mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa
ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga
menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Lebih spesifik
lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk
memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga
lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka
berada di lingkungan tersebut.
Pengertian ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa menarik kesimpulan bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organisme-organisme makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya. Ekologi adalah ilmu yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek. Dengan demikian, orang yang belajar ekologi sesungguhnya mempertanyakan beberapa hal, antara lain:
1.
Bagaimana sistem alam bekerja.
2.
Bagaimana spesies melakukan proses adaptasi terhadap lingkungan
habitatnya.
3.
Hal apa saja yang mereka butuhkan dari lingkungan habitat tersebut
untuk
melanggengkan hidupnya.
4.
Bagaimana organisme tersebut melakukan pola interaksi.
5.
Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara juga
energi.
6.
Bagaimana organisme tersebut berlaku dalam sebuah populasi
7.
Dan masih banyak lagi lainnya.
Ekologi Dalam Sejarah
Terkait pengertian ekologi, berdasarkan
kajian sejarah, tokoh yang sangat berperan adalah Ernest Haeckel. Ia adalah
seorang ilmuan Biologi yang berasal dai Jerman. Ia merumuskan bahwa dalam
kajian ilmiah, ekologi sebagai ilmu telah diaplikasikan sejak dahulu kala dan
semakin berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan juga selaras dengan
evolusi akal manusia. Jika didasarkan pada perkembangan tersebut, maka ekologi
dibagi ke dalam dua kategori yakni Enviromental
Science dan juga Enviromental Biology. Dalam lingkup pengertian ekologi, kita
bisa menyimpulkan bahwa aia dalah dasar dari semua pokok ilmu lingkungan,
karena itu ia sering juga disebut dengan istilah Ilmu Lingkungan. Meski
demikian, ekologi sebenarnya memiliki cakupan yang lebih sempit ketimbang Ilmulingkungan
Masih dari pengertian ekologi yang disebutkan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu ini tidak mungkin lepas dari ilmu lainnya. Ekologi terkait dengan ilmu alam seperti fisika. Sebab ekologi juga mencakup faktor fisik seperti misalnya suhu, cahaya dan hal lain yang juga dipelajari dalam Fisika. Ekologi juga tertaut dengan ilmu Kimia juga ilmu bumi antariksa. Dalam kaitannya dengan ilmu kimia, ekologi menganalisa proses sintesis juga peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme. Sementara itu, sama dengan kajian ilmu antariksa, ekologi juga mempelajari musim, perubahan dari siang ke malam, sedimentasi dan lain-lain. Lebih lanjut, jika merunut pada ekosistem, maka ekologi juga terkait dengan ilmu sosial sebab ia juga membahas populasi dan komunitas dari organisme.
Masih dari pengertian ekologi yang disebutkan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu ini tidak mungkin lepas dari ilmu lainnya. Ekologi terkait dengan ilmu alam seperti fisika. Sebab ekologi juga mencakup faktor fisik seperti misalnya suhu, cahaya dan hal lain yang juga dipelajari dalam Fisika. Ekologi juga tertaut dengan ilmu Kimia juga ilmu bumi antariksa. Dalam kaitannya dengan ilmu kimia, ekologi menganalisa proses sintesis juga peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme. Sementara itu, sama dengan kajian ilmu antariksa, ekologi juga mempelajari musim, perubahan dari siang ke malam, sedimentasi dan lain-lain. Lebih lanjut, jika merunut pada ekosistem, maka ekologi juga terkait dengan ilmu sosial sebab ia juga membahas populasi dan komunitas dari organisme.
IV.Pengertian
EKOSISTEM | Sistem Ekologi Menurut para Ahli.
Pengertian
ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan
Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan
merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan
resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai terbit
cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia
(Odum, 1993).
Beberapa
definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :
Ekosistem
adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara
struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem
tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity).
Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman
spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut
A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen
komponen ekosistem.
Ekosistem
atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan antara
bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem. Ekosistem
dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang
sepenuhnya berlangsung diantara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau
dengan sistem lain di luarnya.
Ekosistem adalah
tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun
abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis
dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
Ekosistem,
yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan,
dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga
semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).
Ekosistem,
yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme
dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling
memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional
dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen
secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses
ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus
energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
Ekosistem,
yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997). Unsur-unsur
lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun
benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang
masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan
saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak
dapat dipisah-pisahkan.
Ekosistem, yaitu suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai
suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang
terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan
timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring
makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.
Komponen
Ekosistem
Lingkungan
ekosistem terdiri atas dua jenis :
Lingkungan
biotik (komponen makhluk hidup), misalnya hewan, tumbuh-tumbuhan dan mikroba.
Lingkungan
abiotik (komponen benda mati), misalnya cahaya, air, udara, tanah, dan energi.
Lingkungan
Biotik dan Abiotik
Dari
segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian terpisah
dalam ruang dan waktu yaitu:
(1). Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponenautotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan hijau. Pada komponen autotrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
(2). Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.
(1). Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponenautotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan hijau. Pada komponen autotrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
(2). Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.
Ekosistem dari
segi struktur terdiri dari 4 komponen :
Komponen
abiotik
Komponen
produsen
Komponen
konsumen (herbivora, carnivora dan omnivora)
Komponen
pengurai (dekomposer)
V. Telaah,Argumen,Idea tau sikap terhadap ekologi
Ekologi adalah suatu studi yang
membicarakan hubungan atau interaksi timbal balik antar makhluk hidup dengan
makhluk hidup lainnya, ataupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Abiotok adalah segala
sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organisme-organisme
makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi
sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga
fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya. Ekologi adalah ilmu
yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek.
VI.REFERENSI DAN PUSTAKA :
Soerianegara,
I dan Indrawan, A. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi.
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kusmana
& Istomo, 1995. Ekologi Hutan : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Indriyanto,
2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Richard
& Steven, 1988. Forest Ecosystem : Academic Press. San Diego. California.
Arief,
A. 1994, Hutan Hakekat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor
Indonesia Jakarta.
Judul
|
Alamat
|
1. Ecology
|
http://en.wikipedia.org/wiki/Ecology
|
2. Memahami Pengertian
Ekologi
|
AyLmxocjE0KgkxMjcuMC4wLjE&signature=54CB743DF5004E5900B95F
69897F9F00C66EB333.E1F80AAAF414A0DDDBF0D29D3C308E66494D9D4E&
mm=31&ipbits=0&ip=2a02%3A2498%3Ae002%3A88%3A225%3A90ff%3
Afe7c%3Ab806&initcwndbps=431250&ms=au&itag=18&ratebypass=yes&source=
youtube&mv=m&id=o-AB_otMBQGnpBv37stKruUXYFDF4Jk9P9kbwkdPlPc4dA&
key=yt5&fexp=907257%2C908594%2C912325%2C916941%2C927622%2C930666%
2C931874%2C931956%2C931983%2C932404%2C934030%2C941440%2C946012%
2C94
7209%2C952302%2C953801&upn=NyyryR3MuUo&sver=3&sparams=id%2
Cinitcwndbps%2Cip%2Cipbits%2Citag%2Cmm%2Cms%2Cmv%2Cnh%2Cratebypass%2
Csource%2
Cupn%2Cexpire&expire=1413016172&title=Ekologi