Posted by : dwinyoman@blog.com Rabu, 01 Juni 2016

Uses Crt;
Function Daya motor induksi (arus:integer;hambatan:integer;slip:integer):real;
Function Tingkatan motor induksi (Daya):real;
Var
Nilai R, Nilai I, Nilai slip: integer;
Nilai Daya:Real
Begin
Clrscr;
Write (‘Masukkan Nilai R.I:’);
Readln (Nilai R.I);
Write (‘Masukkan Nilai S;’);
Readln(‘Nilai S);
Nilai Daya :=(I^2.R);
Writeln(‘Nilai Rugi-rugi =’,Nilai Daya);
IF Nilai daya =Pcur Rugi tembaga  rotor
Writeln(’Hasil=lanjut’)
IF Nilai Daya = P2 Daya yang masuk rotor
Writeln (‘Hasilnya=Lanjut’)
IF Nilai P2 = Pin Daya Input
Writeln (‘Hasilnya = Berhenti’)
Else
Writeln (’Hasilnya=Berhenti’);
Readln;
End.





Logika Program Tingkatan daya Motor Induksi
Pada program function ini, saya mencoba untuk membuat perhitungan tingkatan daya motor induksi .Program function berada di atas dari program utama,yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi daya dan fungsi penyusun daya. Ketika program di jalankan pengguna akan di suruh untuk memasukan nilai hambatan,arus,slip dan daya-daya yang sudah di ketahui nilainya. dan  selanjutnya program di jalankan mulai daya output dan rugi-rugi angin dan gesekan yang kemudian program akan lanjut ke dalam daya roto,kemudian dari daya rotor ini akan di lanjutkan ke dalam P2 daya yang masuk ke rotor dengan penambahan dengan nilai rugi tembaga rotor yang sudah di ketahui nilainya sehingga akan di dapatkan nilai daya yang masuk ke rotor,kemudian di tambahkan dengan dengan inti stator tembaga stator dan pada akhirnya di dapatkan Daya input.dan pada kahirnya proses pencarian Tingkatan Daya motor Induksi tersebut akan di tampilkan ke dalam layar output.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Amal yang Dilakukan dengan Ikhlas yang Mampu Membawa Manusia ke Dalam Surga - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -